Follow Us

Anak kecil sedang menangis di pangkuan ibunya, ibu sedang memeluk anak dengan penuh kasih sayang sambil tersenyum menenangkan

Pernah nggak sih bunda merasakan ini? Sedang asyik makan malam bareng keluarga, eh si kecil tiba-tiba menangis keras tanpa alasan yang jelas. Udah dicoba digendong, diberi mainan kesukaannya, bahkan sampai ditawarin makanan favoritnya, tetap aja nggak berhenti nangis. Yang lebih bikin emosi, si kecil masih bisa senyum-senyum sendiri beberapa menit kemudian, seolah-olah nggak terjadi apa-apa.

Kalau bunda pernah mengalami situasi seperti ini, jangan buru-buru menyimpulkan bahwa anak cuma manja atau sedang uji kesabaran. Karena faktanya, rewel tanpa alasan itu bisa jadi pertanda sesuatu yang lebih dalam.

Kenapa Anak Bisa Rewel Tanpa Alasan?

Sebelum kita membahas solusinya, penting untuk memahami dulu apa sih sebenarnya yang membuat anak rewel tanpa alasan yang jelas. Rewel sendiri sebenarnya adalah bentuk ekspresi emosi anak ketika mereka merasa tidak nyaman, tapi belum bisa mengungkapkannya dengan kata-kata yang jelas.

1. Overstimulasi Sensorik

Bayangkan bunda berada di tempat yang terlalu ramai, banyak suara bising, lampu terang menyilaukan, dan banyak orang asing yang lewat. Pasti bikin pusing dan ingin cepat pulang, kan? Nah, hal yang sama juga terjadi pada anak-anak.

Anak-anak memiliki sistem sensorik yang lebih sensitif dibanding orang dewasa. Suara mesin AC yang berdengung, tekstur makanan yang terlalu kasar, atau bahkan pakaian yang sedikit terlalu ketat bisa membuat mereka merasa sangat tidak nyaman. Tapi karena belum bisa menjelaskan dengan kata-kata, mereka mengekspresikannya dengan rewel.

2. Kelelahan atau Kurang Tidur

Anak yang kurang tidur atau kelelahan sering kali menunjukkan perilaku rewel yang intens. Tanda-tandanya biasanya:

  • Mudah marah tanpa pemicu jelas
  • Sulit diajak bekerja sama
  • Tiba-tiba menangis saat sedang bermain
  • Tidak bisa ditenangkan dengan cara biasa

Padahal, yang mereka butuhkan bukan mainan baru atau camilan manis, melainkan waktu istirahat yang cukup.

3. Perubahan Hormon atau Tahap Pertumbuhan

Tahukah bunda bahwa anak juga mengalami fluktuasi hormon layaknya orang dewasa? Terutama saat memasuki fase pertumbuhan tertentu, tubuh anak melepaskan hormon pertumbuhan yang bisa memengaruhi suasana hati mereka.

Artikel terkait:  Tanda Anakmu Tumbuh Lebih Lambat, Jangan Diabaikan!

Selain itu, saat gigi tumbuh, sistem saraf anak juga sedang berkembang pesat. Semua perubahan ini bisa membuat anak menjadi lebih sensitif dan mudah rewel.

4. Kebutuhan Akan Perhatian yang Lebih

Ini yang sering terjadi tapi jarang disadari. Anak rewel bukan karena minta perhatian dengan cara negatif, tapi karena mereka merasa tidak mendapat cukup kualitas waktu bersama orang tua.

Bukan sekadar duduk di dekat anak sambil main hp, tapi benar-benar kualitas waktu yang penuh perhatian dan interaksi. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, anak bisa mengekspresikannya dengan rewel.

Tanda-Tanda Rewel yang Perlu Diwaspadai

Tidak semua rewel adalah hal yang wajar. Ada beberapa tanda yang perlu bunda perhatikan:

Rewel yang Berkepanjangan

Jika anak rewel hampir setiap hari selama lebih dari 3 jam, dan sudah berlangsung selama beberapa minggu, ini bisa jadi tanda colic pada bayi atau gangguan mood pada anak kecil.

Rewel Disertai Gejala Fisik

Perhatikan apakah rewel disertai:

  • Demam
  • Muntah atau diare
  • Tidak nafsu makan
  • Tidak aktif seperti biasanya
  • Kesulitan tidur

Jika ada gejala fisik, segera konsultasikan ke dokter anak.

Rewel Saat Situasi Tertentu

Anak rewel saat berada di tempat ramai, saat ada perubahan rutinitas, atau saat bertemu orang baru bisa jadi tanda sensitivitas tinggi atau kecemasan.

Cara Menghadapi Anak Rewel Tanpa Alasan

1. Jangan Langsung Bereaksi Emosional

Ini yang paling sulit, tapi juga paling penting. Ketika anak rewel, reaksi emosional dari orang tua justru bisa memperburuk situasi. Daripada langsung marah atau panik, coba:

  • Tarik napas dalam-dalam
  • Tempelkan anak ke dada sambil memeluk erat
  • Gunakan suara lembut dan bernada menenangkan
  • Hindari berbicara terlalu banyak

2. Identifikasi Pemicu Rewel

Setiap anak punya pemicu rewel yang berbeda-beda. Bisa jadi:

  • Terlalu banyak aktivitas dalam sehari
  • Kurang tidur siang
  • Terlalu banyak gula atau makanan tertentu
  • Perubahan rutinitas yang mendadak
  • Lingkungan yang terlalu ramai

Catat pola rewel anak selama seminggu. Apakah selalu terjadi di waktu tertentu? Di tempat tertentu? Saat melakukan aktivitas tertentu?

Artikel terkait:  Tanda Anakmu Tumbuh Lebih Lambat, Jangan Diabaikan!

3. Buat Rutinitas Harian yang Konsisten

Anak butuh prediktabilitas. Rutinitas yang konsisten memberikan rasa aman dan membantu mengatur sistem saraf mereka. Termasuk:

  • Waktu makan yang teratur
  • Jam tidur yang konsisten
  • Aktivitas bermain yang terjadwal
  • Waktu kualitas bersama orang tua

4. Gunakan Teknik Menenangkan yang Efektif

Setiap anak merespons teknik menenangkan yang berbeda. Coba beberapa metode ini:

Untuk Bayi:

  • Teknik menggendong “kangker” (posisi miring)
  • Gerakan mengayun lembut
  • Suara desah atau white noise
  • Pijatan lembut di punggung

Untuk Anak Balita:

  • Pelukan erat sambil bernyanyi
  • Cerita pendek dengan suara lembut
  • Mainan tekstil yang lembut
  • Aktivitas menenangkan seperti menggambar

5. Validasi Perasaan Anak

Ini yang sering dilupakan. Anak rewel bukan berarti mereka “nakal”, tapi mereka sedang merasakan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman.

Coba ucapkan frasa seperti:

  • “Bunda tahu kamu sedang kesal”
  • “Kamu pasti capek, ya”
  • “Bunda di sini, tidak apa-apa”
  • “Kamu boleh menangis, bunda tetap mencintaimu”

Validasi ini membuat anak merasa diterima dan dipahami, bukan dihakimi.

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun rewel adalah hal yang umum terjadi, ada beberapa situasi yang perlu mendapat perhatian lebih:

Jika Rewel Mengganggu Aktivitas Harian

Ketika rewel anak sudah mengganggu makan, tidur, atau bermain normal, ini saatnya mencari bantuan profesional.

Jika Rewel Disertai Perilaku Ekstrem

Anak yang rewel disertai:

  • Membenturkan kepala
  • Menarik rambut sendiri
  • Menahan napas sampai pingsan
  • Agresif terhadap diri sendiri atau orang lain

Perlu evaluasi lebih lanjut oleh ahli.

Jika Rewel Membuat Keluarga Stres

Jika rewel anak sudah membuat hubungan keluarga tegang, atau membuat orang tua merasa depresi, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ingat, orang tua yang sehat secara emosional akan lebih mampu membantu anak.

Tips Jangka Panjang untuk Mengurangi Rewel

1. Bangun Koneksi Emosional yang Kuat

Anak yang merasa terhubung secara emosional dengan orang tua cenderung lebih stabil secara emosional. Cara membangunnya:

  • Luangkan waktu kualitas setiap hari
  • Dengarkan anak dengan penuh perhatian
  • Tunjukkan kasih sayang secara konsisten
  • Ajak anak berbagi perasaan setiap hari
Artikel terkait:  Tanda Anakmu Tumbuh Lebih Lambat, Jangan Diabaikan!

2. Ajarkan Anak Mengenal dan Mengungkapkan Emosi

Semakin dini anak mengenal emosi mereka, semakin baik mereka mengelolanya. Gunakan:

  • Buku cerita tentang perasaan
  • Permainan mengenali ekspresi wajah
  • Dialog sehari-hari tentang perasaan
  • Aktivitas seni untuk mengekspresikan emosi

3. Bangun Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang tenang dan teratur membantu mengurangi overstimulasi:

  • Kurangi kebisingan di rumah
  • Batasi waktu layar
  • Buat sudut tenang di rumah
  • Gunakan warna-warna menenangkan

4. Jaga Kesehatan Fisik Anak

  • Pastikan anak tidur cukup
  • Beri makanan bergizi seimbang
  • Lakukan aktivitas fisik teratur
  • Jaga hidrasi yang cukup

Kesimpulan

Anak rewel tanpa alasan bukanlah tanda bahwa mereka manja atau sulit diatur. Rewel adalah bahasa mereka untuk mengungkapkan ketidaknyamanan yang belum bisa mereka sampaikan dengan kata-kata. Sebagai orang tua, tugas kita bukan untuk menghentikan rewel tersebut, tapi untuk memahami apa yang anak butuhkan.

Ingat, setiap anak unik. Yang bekerja untuk satu anak belum tentu bekerja untuk anak lainnya. Kunci utamanya adalah kesabaran, konsistensi, dan koneksi emosional yang kuat.

Dan yang paling penting, jangan lupa untuk merawat diri sendiri juga. Orang tua yang sehat secara emosional akan lebih mampu memberikan yang terbaik untuk anak.


Yuk, ikuti terus tips dan cerita seputar tumbuh kembang anak di Instagram: @khadekids

Jangan lupa share artikel ini ke sesama orang tua yang mungkin juga sedang menghadapi anak rewel!

Author

  • Dina Pratiwi adalah penulis spesialis tumbuh kembang anak yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi dan pengalaman langsung sebagai ibu dari dua anak. Dengan gaya menulis yang hangat, relatable, dan penuh empati. Dina tidak hanya menulis, tetapi juga aktif berinteraksi dengan komunitas orang tua melalui Instagram Live, webinar parenting, dan konsultasi informal. Pendekatannya yang hangat dan tidak menghakimi membuat pembaca merasa diterima apa adanya, sambil tetap mendapat informasi yang bermanfaat.

Artikel Terkait

No Comments

Leave a Comment

x