Nana sedang ngobrol santai dengan ibu-ibu di taman bermain. Sambil mendorong ayunan anaknya, dia mendengar salah satu ibu berkata, “Oh, anakku juga belum bisa ngomong banyak. Tapi gapapa, kan dia masih kecil.”
Kalimat itu membuat Nana berpikir. Benar sih, banyak orang tua yang berpikir kalau anak yang belum bisa ngomong itu masih wajar-wajar saja. Tapi tahukah mereka, ada beberapa tanda terlambat bicara yang sering disepelekan?
Perkembangan bahasa bukan cuma soal bisa ngomong atau nggak. Bahasa adalah jembatan untuk berinteraksi, belajar, dan memahami dunia. Anak yang memiliki perkembangan bahasa yang baik akan lebih mudah:
1. Anak Sering Menggerak-gerakkan Tangan Saat Mau Sesuatu Ini adalah tanda bahwa anak mencoba berkomunikasi, tapi karena belum bisa ngomong, dia menggunakan bahasa tubuh. Jangan anggap ini sebagai perilaku manja, tapi sebagai tanda bahwa dia butuh bantuan komunikasi.
2. Lebih Suka Bermain Sendiri dan Menghindari Interaksi Anak yang terlambat bicara seringkali merasa kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Mereka akhirnya memilih bermain sendiri karena merasa nggak dimengerti.
3. Respons yang Lambat terhadap Panggilan Nama Kalau kita panggil nama anak tapi dia nggak merespons, jangan langsung berpikir dia lagi ngambek. Ini bisa jadi tanda gangguan pendengaran atau kesulitan memproses bahasa.
4. Lebih Banyak Menggunakan Isyarat daripada Suara Anak yang terlambat bicara sering menggunakan isyarat tangan, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh untuk berkomunikasi karena kata-kata belum berkembang dengan baik.
5. Kesulitan Memahami Instruksi Sederhana Kalau kita bilang “Ambil botol susu di meja” tapi anak bingung, ini bisa jadi tanda bahwa pemahaman bahasa anak belum berkembang dengan baik.
6. Tidak Meniru Bunyi atau Kata Anak normal biasanya suka meniru bunyi “meong”, “guk-guk”, atau kata-kata sederhana. Kalau anak jarang meniru, ini perlu diperhatikan.
7. Lebih Suka Mendengarkan daripada Berbicara Anak yang terlambat bicara sering menjadi pendengar yang baik, tapi jarang mengungkapkan pikiran mereka dengan kata-kata.
8. Mengulang-ulang Kata yang Sama Beberapa anak terlambat bicara suka mengulang kata yang sama terus-menerus, tapi nggak mengembangkan kalimat yang lebih kompleks.
9. Kesulitan Saat Makan atau Minum Masalah dengan lidah dan mulut yang mempengaruhi perkembangan bahasa juga bisa mempengaruhi kemampuan makan dan minum.
10. Lebih Sensitif terhadap Suara Anak bisa terlalu peka atau terlalu tuli terhadap suara tertentu, yang menunjukkan adanya masalah pendengaran.
Faktor Fisik:
Faktor Lingkungan:
Faktor Psikologis:
Jangan panik dulu, Mbak. Tapi perhatikan beberapa titik kritis ini:
Usia 12 bulan: Belum bisa mengucapkan kata “mama” atau “papa” dengan maksud Usia 18 bulan: Belum bisa mengucapkan 20 kata Usia 24 bulan: Belum bisa menggabungkan 2 kata Usia 36 bulan: Belum bisa mengucapkan 200 kata atau menggabungkan 3 kata
Kalau anak melewati batas-batas ini, sebaiknya konsultasi dengan ahli.
1. Banyak Berbicara dengan Anak Jangan tunggu anak ngomong dulu baru kita respon. Kita yang harus banyak ngomong dulu. Ceritakan apa yang sedang kita lakukan, tunjuk benda-benda di sekitar, dan ajak anak berdialog.
2. Baca Buku Bersama Setiap Hari Baca buku dengan ekspresi yang hidup. Tunjuk gambar, tanya pertanyaan sederhana, dan ajak anak menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
3. Kurangi Paparan Gadget Terlalu banyak gadget bisa menghambat perkembangan bahasa. Batasi waktu gadget dan gantilah dengan interaksi langsung.
4. Main Peran dan Berimajinasi Ajak anak bermain dokter, guru, atau pedagang. Main peran ini melatih anak untuk menggunakan bahasa dalam konteks yang berbeda.
5. Dengarkan dengan Sabar Ketika anak mencoba ngomong, berhenti sebentar dan dengarkan dengan penuh perhatian. Jangan tertawa atau mempermalukan kalau ucapannya salah.
6. Gunakan Lagu dan Irama Lagu anak-anak membantu perkembangan bahasa karena memiliki ritme dan pengulangan yang mudah diingat.
7. Ajak Berinteraksi dengan Teman Sebaya Bermain dengan teman seusia membantu anak belajar bahasa melalui interaksi yang alami.
Banyak orang tua berpikir, “Nanti juga bisa ngomong kok, sabar aja.” Tapi kenyataannya, semakin cepat kita intervensi, semakin baik hasilnya.
Terapi wicara untuk anak terlambat bicara paling efektif dilakukan di usia dini. Jangan tunggu sampai anak masuk sekolah dan mengalami kesulitan belajar.
Keterlambatan bicara bukanlah nasib buruk yang harus diterima begitu saja. Ini adalah tanda bahwa anak butuh perhatian dan bantuan ekstra. Yang terpenting adalah kesadaran orang tua untuk tidak menyepelekan tanda-tanda ini.
Setiap anak punya potensi untuk berkembang dengan baik. Yang kita butuhkan adalah kesabaran, konsistensi, dan kepedulian. Karena di balik setiap kata pertama yang keluar dari mulut anak, ada proses panjang yang membutuhkan dukungan kita.
Jadi, kalau anak kamu menunjukkan beberapa tanda yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Karena mencintai anak itu bukan cuma dengan memberi, tapi juga dengan memberi yang terbaik untuk masa depan mereka.
👉 instagram.com/khadekids
Dapatkan ide kegiatan edukatif dan strategi belajar anak setiap minggunya!
Leave a Comment