“Kamu pasti pernah dengar, ‘Aku butuh motivasi dulu sebelum mulai kerja.’ Tapi kenapa waktu terus berjalan, sementara motivasi itu masih nggak kunjung datang?”
Kita semua tahu rasanya ingin produktif, tapi ujung-ujungnya malah scroll TikTok sampai jam 12 malam. Dan yang bikin lebih jengkel, kita terus menunggu ‘waktu yang tepat’ atau ‘perasaan yang pas’ untuk mulai mengerjakan hal-hal penting.
Padahal, kenyataannya begini: motivasi nggak datang duluan. Kamu yang harus mulai dulu.
Motivasi Itu Hasil, Bukan Awal
Bayangin kamu baru bangun pagi, badan pegel, mata ngantuk, dan otak belum siap. Tapi tiba-tiba, kamu harus punya semangat tinggi buat olahraga. Realistis nggak?
Nah, banyak orang berpikir begitu soal produktivitas. Padahal, motivasi itu bukan awal dari segalanya. Ia muncul setelah kamu mulai melakukan sesuatu.
“Motivasi itu seperti mandi. Kamu nggak bisa mandi kalau nggak buka kran air dulu.”
Jadi, kalau kamu selalu menunggu perasaan semangat atau energik datang duluan, kamu akan terus menunda-nunda hidupmu.
Banyak dari kita punya rencana besar. Mau menulis buku, belajar bahasa asing, atau memulai bisnis sampingan. Tapi kenapa rencana-rencana itu sering mati di awal? Karena kita terlalu fokus pada “perasaan siap” daripada “tindakan nyata.”
Padahal, penelitian menunjukkan bahwa orang yang sukses bukan mereka yang paling termotivasi di awal, tapi mereka yang konsisten meski tidak merasa termotivasi setiap hari.
Waktu Nggak Nunggu Kamu Siap
Kamu tahu nggak, satu hal yang paling tidak adil di dunia ini adalah waktu. Ia nggak pandang bulu. Hari ini atau besok, waktu tetap berjalan sama cepatnya.
Tapi kita sering lupa bahwa waktu adalah sumber daya paling langka. Kita bisa beli lebih banyak barang, lebih banyak gadget, bahkan lebih banyak peluang—tapi waktu yang sudah lewat nggak bisa dibeli lagi.
Kalau kamu selalu bilang, “Aku kerjain besok pagi aja,” kamu sebenarnya sedang menunda diri sendiri. Dan menunda itu, adalah bentuk pengabaian terhadap masa depanmu sendiri.
Saya sering lihat klien-klien saya yang datang dengan keluhan yang sama: “Saya sudah punya ide bisnis selama 3 tahun, tapi belum mulai juga.” Atau, “Saya mau menulis novel, tapi selalu nunggu waktu yang tepat.”
Tapi waktu yang tepat itu nggak ada. Yang ada adalah hari ini, dan kesempatan untuk mulai sekarang.
Mulai Kecil, Tapi Mulai Sekarang
Daripada menunggu motivasi, mulailah dengan langkah kecil. Misalnya:
Langkah kecil itu akan menciptakan momentum. Momentum itu akan membuat kamu merasa lebih ringan dan lebih produktif.
“Kamu nggak harus sempurna. Kamu cuma harus mulai.”
Kenapa langkah kecil lebih efektif? Karena otak kita nggak suka hal yang terlalu berat di awal. Tapi begitu kita mulai, ada semacam “mesin momentum” yang mulai bekerja. Kamu jadi merasa, “Oh, ternyata nggak sesulit yang aku bayangkan.”
Saya sendiri dulu juga begitu. Mau menulis buku, tapi selalu nunggu waktu yang “pas”. Sampai suatu hari saya bilang ke diri sendiri, “Coba tulis 1 paragraf aja hari ini.” Dan ternyata, setelah paragraf pertama selesai, paragraf kedua malah mengalir sendiri.
Jadilah Tukang Tanya, Bukan Tukang Tunda
Setiap pagi, cobalah tanya ke diri sendiri:
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantumu fokus dan bergerak, meskipun kamu belum punya semangat tinggi.
Sistem pertanyaan ini jauh lebih efektif daripada sistem penundaan. Karena ketika kita bertanya, otak kita mulai mencari solusi. Tapi ketika kita menunda, otak kita malah mencari alasan untuk terus menunda.
Rahasia Orang yang Selalu Produktif
Kamu pernah nggak perhatikan orang-orang yang terlihat selalu produktif? Mereka nggak selalu dalam mood yang bagus. Mereka juga nggak selalu punya banyak waktu luang. Tapi mereka punya satu hal yang sama: mereka mulai dulu, baru cari tahu caranya.
Mereka nggak menunggu sampai semuanya sempurna. Mereka tahu bahwa sempurna itu musuh dari selesai. Jadi mereka lebih memilih “selesai” daripada “sempurna.”
Ada istilah dalam dunia entrepreneurship: “Done is better than perfect.” Artinya, lebih baik menyelesaikan sesuatu yang kurang sempurna daripada menunda terus karena mengejar kesempurnaan.
Kebiasaan Kecil yang Mengubah Segalanya
Kebiasaan kecil yang konsisten jauh lebih berdampak daripada tindakan besar yang sporadis. Ini yang sering kita lupa.
Misalnya:
Angka-angka itu nggak terlihat spektakuler di awal. Tapi kalau kamu konsisten, beda banget hasilnya sebulan lagi.
Saya pernah punya klien yang merasa nggak punya waktu untuk menulis. Tapi setelah saya ajak coba menulis 100 kata setiap pagi sebelum sarapan, dalam 3 bulan dia sudah punya draft ebook pertamanya.
Cara Mengatasi Mental “Belum Siap”
Mental “belum siap” itu sebenarnya adalah teman terbaik penundaan. Ia akan selalu bilang:
Tapi yang harus kamu ingat: kamu nggak akan pernah siap 100%. Yang penting adalah mulai sekarang dengan apa yang kamu punya.
Strategi “Mulai Sekarang”
Produktivitas Tanpa Stres
Produktivitas bukan soal kerja keras. Tapi soal kerja cerdas dan mulai tepat waktu. Kamu nggak perlu jadi manusia sempurna. Kamu hanya perlu jadi manusia yang mulai.
Dan yang paling penting, produktivitas itu seharusnya nggak bikin kamu stres. Justru seharusnya membuat hidup kamu lebih ringan dan menyenangkan.
Ketika kamu mulai dari hal kecil, kamu malah akan merasa lebih ringan. Karena beban penundaan itu yang bikin stres, bukan tugasnya.
Kesimpulan
Jadi, kalau kamu masih menunggu motivasi datang duluan, mungkin saatnya kamu ubah strategi. Alih-alih menunggu perasaan siap, cobalah untuk:
Dan kalau kamu butuh teman yang ngerti cara produktif tanpa ribet, follow aku di Instagram @khadekids. Di sana, kita belajar bareng jadi manusia yang punya waktu, tapi tetap punya hati.
Leave a Comment